Organisasi
(Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
dan
sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
a. Chester
I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa :
“ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization
as a system of cooperatives of two more persons)
b. James
D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human
association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
c. Menurut
Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together
of interdependent part to form a unified whole through which authority,
coordination and control may be exercised to achive a given purpose”
(organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang
saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang
telah ditentukan).
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a. Orang-orang (sekumpulan orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai,
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara
orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber
daya yang dimiliki.
Ciri-Ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi
memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat
dikenal dan saling mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi
satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan
kegiatan,
c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau
kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Unsur-unsur Organisasi
Setiap
bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu,
yang antara lain sebagai berikut :
• Sebagai
wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses
kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas
tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada
tujuan tertentu
1.
Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi
adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi
saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang
tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan.
Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang
abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu
menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah
sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi
buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2.
Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu
organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama
sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan
dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan
kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai
kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu
organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan
antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan
sebaik-baiknya.
3.
Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan
adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak
hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian
kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata
lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan
bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4.
Ada tujuan tertentu
Betapa
pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang
kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari
pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain
itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain
sebagai berikut :
- Pelaksanaan
tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan
efektif
Secara
ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus
ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus
ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan
dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus
ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Manajemen dan Organisasi
Pengertian&peranan
manajemen
"Manajemen adalah
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan,
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi
lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan".
Peranan Manajemen yang harus diperankan
para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara
manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin
Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin :
Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi
permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung :
Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur
informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi,
meliputi ;
- Monitor / Pemantau :
Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau
peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar :
Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara
: Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat
keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak
lain, meliputi ;
- Entrepreneur /
Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler /
Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap
persoalan yang timbul.
- Resource Allicator /
Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta
besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator :
Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja
atau perusahaan.
Latar belakang sejarah manajemen
Banyak
kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa
ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida diMesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari
100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika
tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang
merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan
bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian
tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin
terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan
menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik
manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian
dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan
bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern
saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan
sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar
ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly
line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit
mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem
penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya
manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya.
Daniel
Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran
awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.
Perkembangan Ilmu Manajemen
Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar,
yaitu :
1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang
erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai
sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut
ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam
hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi,
sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain.
3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni,
misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.
IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886
Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan
teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan
efektivitas.
Fungsi manajemen
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan.Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh
seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.Ketika
itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir,
memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi
tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa
yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan
tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan
untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Proses manajemen
ciri-ciri manajer
profesional
berikut ini merupakan
ciri-ciri manajemen yang profesional :
1. Mengetahui yang diharapkan
darinya
Seorang
manajer sumber daya manusia atau manajer apapun yang merasa dirinya termasuk
kategori profesional akan selalu melakukan hal yang sama sebelum menerima
sebuah tawaran posisi. Ini adalah salah satu ciri khusus yang membedakan
seorang manajer profesional dan yang bukan.
2.
Memiliki kemampuan yang "mumpuni"
seorang profesional harus mempunyai kemampuan yang “mumpuni” ada aspek lain
yang tidak kalah pentingnya dengan kemampuan, yaitu sikap mental yang akan
dijelaskan kemudian.
3.
Mengetahui "harga-nya" sendiri
Seorang manajer profesional sadar betul bahwa “ia” pengetahuannya, dan
keahliannya mempunyai “harga” tertentu sesuai dengan harga pasarannya. Seorang
manajer profesional akan mencapai suatu tingkatan dimana ia tidak lagi dalam
posisi melamar pekerjaan tetapi ia yang akan dilamar. Manajer profesional yang
mencapai tingkatan ini akan mengetahui “harga” yang melekat padanya.
Keterampilan manajemen yang
dibutuhkan
menurut Robert.L.Kartz pada
tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal 3 (tiga)
keterampilan dasar yaitu :
1. Keterampilan konseptual (conseptional
skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta
konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan
untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi
suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan
dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical
skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan
suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain dari 3 keterampilan
diatas yang dikemukakan Robert.L.Kartz, Ricky W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
a. Keterampilan manajemen
waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh
kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort
digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam
per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah
$800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap
menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
b. Keterampilan membuat
keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik
dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang
manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat
diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik.
Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih
serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Organisasi
Pengertian
Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama
satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data,
dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan organisasi.
pentingnya
mengenal organisasi
Dalam
berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi
dengan semua struktur yang terkait baik itu
secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka
pilih.. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa
berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi
setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada
dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai
keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam
situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok
dalam usaha mencapai tujuan.
Keterlibatan
aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah
semata.Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan
emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut
bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.
Bentuk-bentuk
organisasi
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
a. Bentuk Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf
Organisasi Garis
Oleh Henry Fayol (Paris)
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di
kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal,
dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.
Organisasi
Fungsional
Oleh
F.W. Taylor.
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena
setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya
dengan fungsi atasan tersebut.
Organisasi Garis dan Staf
Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas
dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga
staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.
Organisasi Staf dan Fungsional
Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan
dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.
Prinsip - prinsip organisasi
Beberapa prinsip - prinsip organisasi diantaranya adalah :
1.
Perumusan tujuan yang jelas. Tujuan dan arah merupakan
hal yang sangat penting. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan
dicapai baik secara fisik maupun non fisik.
2.
Pembagian fisik. Dalam pembentukan suatu organisasi harus
terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit organisasi.
3.
Disiplin. Para pegawai harus mentaati dan
menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan
hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara
manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman
yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4.
Kesatuan komando. Setiap pegawai seharusnya menerima perintah
hanya dari seorang atasan.
5.
Kesatuan arah. Setiap kelompok aktivitas organisasi yang
mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan
sebuah rencana.
6.
Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan
individu.Kepentingan
seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan
organisasi secara keseluruhan.
7.
Remunarasi. Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa
yang mereka berikan.
8.
Sentralisasi. ini merujuk kepada sejauh mana para
bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu
disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah
proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat
sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9.
Rantai scalar. Garis wewenang dari manajemen puncak
sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus
mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah
tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh
semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
10.
Tata tertib. Orang dan bahan harus ditempatkan pada
tempat dari waktu yang tepat.
11.
Keadilan. Para manajer harus selalu baik dan
jujur terhadap para bawahan.
12.
Stabilitas masa kerja para pegawai. Perputaran (turnover)
pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan
perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi
kekosongan harus selalu adda pengganti.
13.
Inisiatif. Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan
melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.
14.
Esprit de corps. Mendorong team spirit akan mmembangun
keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku).
Keterampilan manajemen yang
dibutuhkan
Seorang
manajemen tingkat dalam berorganisasi, menentukan kepentingan relatif memilik
teknis, manusia, dan keterampilan konseptual. Manajer tingkat tingkat atas
membutuhkan keterampilan konseptual untuk melihat organisasi secara
keseluruhan.
Sebab
keberhasilan&kegagalan organisasi
Penyebab
keberhasilan suatu organisasi antara lain sebagai berikut :
a.Faktor Manusia
Manusia dianugerahi cipta, rasa dan karsa yang membuat manusia selalu berfikir
dan produktif untuk menciptakan suatu karya yang dapat berguna bagi orang
lain atau konsumen didukung dengan sikap wirausahawan tidak mudah putus asa,
pantang menyerah, berani mengambil resiko dan komitmen yang kuat usaha yang
dijalankan akan berhasil.
b.Faktor
Manajemen
Manajemen merupakan proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
melalui rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya yaitu men
(manusia), materials (bahan produksi) dan machines (mesin).
c.Faktor
Perencanaan
Perencanaan meliputi jenis produk, jumlah produk, jumlah karyawan, modal yang
dibutuhkan, cara dan daerah pemasaran produk.
Penyebab
kegagalan suatu organisasi yaitu :
tidak adanya kerjasama dan sikap saling percaya dari satu individu lainnya
disamping itu faktor kejujuran juga sangat mendukung.
Manajemen dan tata kerja
Tata kerja atau metode
adalah satu cara bagaimana(how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan
amat di perlukan dapat di manfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan
manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat.
Pemakaian tata kerja yang
tepat pada pokoknya di tunjukkan untuk:
Menghindari terjadinya
pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber dan waktu yang terjadi
Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam peroses pencapaian
tujuan.
Menjamin adanya pembagian kerja , waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja adalah:
Manajemen : menjeaskan perlunya afa
proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai
faktor-faktor yang di perlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya
tujuan
Tata kerja: menjelaskan bagaimana proses kegiatan ini
harus di laksanakan sesuai dengan sumber-sember dan waktu yang tersedia
Manajemen , organisasi dan tata kerja
Eratnya hubungan ke tiga nya adalah sebagai berikut:
Manajemen : peroses kegiatan
pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
Organisasi : alat bagi
pencapainya tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama
Tata kerja : pola
orang-orang bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus di lakukan
sebagai tujuan tercapai
secara efesien
Sumber :
http://gabyclarasintapw.blogspot.com/2011/12/manajemen-dan-organisasi.html
http://danaaaangwahyudi.blogspot.com/2012/04/15manajemen-dan-tata-kerja.html